Becton Dickinson,
Essay by 24 • May 3, 2011 • 868 Words (4 Pages) • 4,983 Views
Ringkasan Kasus
Becton Dickinson, merupakan salah satu manufaktur terbesar supplies medis, yang mendominasi pasar suntikan dan jarum suntuikan. Pada tahun 1986, Becton Dickinson memperoleh hak khusus untuk mempatenkan suntikan yang baru di temukan oleh Charles B. Mitchell.
Tahun 1988, dengan melakukan beberapa penelitian, Becton Dickinson akhirnya memutuskan agar suntikan tersebut dipasarkan untuk melindungi lengan. Suntikan itu sebenarnya dapat digunakan untuk semua ukuran suntikan 1cc, 3 cc, 5 cc, dan 10 cc. Tetapi Perusahaan memutuskan memasarkan suntikan 3 cc untuk melindungi lengan. Suntikan 3 cc syringes di pasarkan 1988 dengan merek Safety-Lok Syringe Penggunaan suntikan 3 cc jumlahnya separuh suntikan yang biasa digunakan, tetapi meskipun ukurannya besar 5 cc dan 10 cc syringes lebih di sukai perawat ketika mengambil darah. Tetapi karena hanya Becton Dickinson yang memiliki lisensi paten dan harga dari produk suntikan tersebut mahal maka Hampir semua perawat di U.S tidak menggunakan suntikan dengan pengaman, termasuk Medical facility di mana Maryann Rockwood di kerjakan untuk mengambil darah yang terkena hepatitis B dan AIDS
Di tahun 1992, perawat Maryann Rockwood, menggunakan 5 cc syringe Becton Dickinson dan jarum untuk mengambil darah dari pasien yang di ketahui terinfeksi AIDS. Nyonya Rockwood bekerja di klinik yang menangani pasien AIDS dan dia bertugas untuk mengambil darah dari beberapa pasien. Setelah mengambil, dia mentransfer darah yang terkontaminasi AIDS tersebut untuk diseterilkan ke dalam suatu tabung yang sering di sebut Vacutainer tube dengan karet pada pipa yang dia pegang dengan tangannya. Suatu saat dia mengalami kecelakaan, jarinya tertusuk jarum yang terkontaminasi AIDS. Akibatnya nyonya Maryann dinyatakan menderita HIV positif.
AIDS menjadi dilema kesehatan termasuk diantara para dokter dan perawat. Dokter yang melakukan pembedahan pada pasien AIDS dapat mudah tertusuk jarinya dengan pisau bedah, jarum, alat tusuk, sehingga dapat tertulari dengan virus tersebut. Risiko terbesar adalah perawat yang bertugas mengambil darah atau melakukan penyuntikan kepada pasien AIDS karena dapat dengan mudah tertusuk suntikan yang mereka gunakan. Di laporkan 80% pekerja kesehatan terkena virus HIV akibat dari suntikan.
Meskipun kekuatiran pada jarum suntik tinggi, Jarum suntik tidak hanya berisiko terhadap AIDS tetapi juga Hepatitis B. Tahun 1990 the Center for Disease Control (CDC) menaksirkan setiap tahun sekitar 12.000 pekerja kesehatan darahnya tertular dengan virus hepatitis B dan 250 meninggal. Seharusnya jumlahnya lebih, ditambah Hepatitis B dapat tertular dari jarum suntik. Selain itu kuman virus, bakteri, jarum dan infeksi parasit.sebagai racun obat atau penyebab lain yang disalurkan dari suntikan dan jarum.
Analisa Kasus dan Jawaban Pertanyaan Kasus
1. Menurut penilaian saudara, apakah Becton Dickinson mempunyai suatu kewajiban untuk menyediakan safety syringe pada semua ukuran? Jelaskan jawaban Saudara dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip utilitarianism, rights, justice.
Jawaban:
Ya, karena menurut kelompok kami Becton Dickinson mempunyai suatu kewajiban moral untuk menyediakan safety syringe pada semua ukuran kepada masyarakat dan kepada lembaga kesehatan. Hal ini sesuai dengan salah satu unsur yang disebutkan dalam teori mengenai kewajiban dasar suatu tanggung jawab moral dari suatu produk yang dihasilkan. Terdapat 4 hal yang harus diperhatikan jika perusahaan menghasilkan suatu produk diantaranya:
* Reliability
* Service life
* Maintanability
* Product safety
Butir keempat menyatakan bahwa produk yang dihasilkan harus memenuhi tingkat penggunaan yang aman sehingga pada kasus ini Becton Dickinson memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan produk safety syringe pada semua tipe suntikan yang dihasilkannya.
2. Asumsikan Anda adalah Maryann Rockwood yang mengugat Becton Dickinson dan Anda diputuskan menang atas gugatan tersebut,
...
...