Cloud Computing, Strategi Terbaru Penerapan It
Essay by 24 • July 18, 2010 • 3,418 Words (14 Pages) • 2,211 Views
Jurnal Business Strategic Development
Cloud Computing, strategi terbaru penerapan IT
Disusun oleh:
Rangga Wiseno
Cloud Computing, strategi terbaru penerapan IT
Rangga Wiseno
Abstract
In this Information Era, IT has become primary needs for every company because with this Technology we can get much information to help our business survive. But many companies, especially Small Medium Enterprise (SME), reconsider to develop their own Information System. That's happened because the costs to implement any IT infrastructure are high. Not only that, many companies still think that IT is a complicated technology they don't want to mess with, because it's not their areas of specialties. But lately, we can take a deep breath because there is a new computing method to solve all that problems. It's called Computing. What is Cloud Computing? What're the benefits and risks? How can cloud computing happened? This journal will answer all that questions.
Key words: cloud computing, costs, IT strategic, Software as as Service Nomor klasifikasi JEL: Y5
I. PENDAHULUAN Bayangkan diri anda adalah seorang pemilik perusahaan berskala menengah ke bawah. Setelah beberapa lama menjalankan perusahaan akhirnya anda menyadari, bahwa dengan adanya persaingan yang ketat maka dibutuhkan strategi-strategi yang jitu untuk mempertahankan dan mengembangkan posisi perusahaan anda di pasar. Kemudian dari situ anda memutuskan, agar dapat menentukan strategi dengan baik anda membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Dan akhirnya anda memutuskan untuk mengembangkan sistem informasi bagi perusahaan anda, sebagai salah satu strategi bisnis anda untuk tetap dapat bersaing dengan rival-rival anda. Anda pun melakukan riset, dan menyadari bahwa ada banyak pilihan yang dapat anda tempuh untuk mengembangkan sistem informasi di perusahaan anda. Pilihan pertama anda jatuh pada aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) yang telah disediakan vendor. Aplikasi ERP ini anda harapkan bisa melakukan integrasi untuk keseluruhan proses bisnis yang ada dalam perusahaan, sebagai contoh Sales, Procurement, Finance, dan Human Resource, sehingga anda bisa memperoleh informasi mengenai perusahaan secara menyeluruh. Lalu setelah yakin untuk menerapkan konsep ERP ini, anda kemudian melihat-lihat daftar software ERP yang akan anda pilih, dan anda pun terkejut akan cost yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya. SAP, sebuah software ERP yang sangat terkenal di dunia, memiliki total cost rata-rata 1 juta US$ atau setara dengan 10 milyar rupiah untuk keseluruhan proses implementasinya. Merasa sangat tidak mungkin untuk mengimplementasi SAP, anda kemudian melihat produk lain yang lebih murah yakni Oracle E-Business Suite. Tapi sekali lagi anda dibuat pusing oleh harga yang ditawarkan, yakni US$ 17.000 atau senilai dengan 170 juta rupiah untuk licensenya dan US$ 3.672 atau senilai dengan 36 juta rupiah untuk biaya update dan supportnya. Harga yang sangat maha untuk investasi bagi perusahaan berskala menengah ke bawah (Small-Medium Enterprise). Walaupun begitu anda tetap tidak menyerah untuk mencari software ERP dengan harga yang lebih murah, dan akhirnya anda mendapatkan apa yang anda inginkan. Sebuah software ERP Open Source, yakni Compiere, dimana anda tidak dikenakan biaya apapun untuk instalasinya. Sebuah benefit yang sangat terasa bagi "kantong" perusahaan berskala menengah ke bawah. Dan walaupun anda menyadari bahwa Compiere membutuhkan software lain, seperti operating system dan database, untuk menunjangnya, anda tetap bisa mendapatkan versi Open Source dari software tersebut, seperti PostgreSQL untuk databasenya dan Linux untuk operating systemnya. Tentu saja karena semua software itu berbasis Open Source, biaya yang dikeluarkan untuk instalasinya pun gratis. Namun setelah bernapas lega untuk beberapa saat, anda teringat kembali bahwa anda belum menghitung biaya yang dikeluarkan untuk membeli hardware, dengan kata lain komputer dan server, untuk menjalankan software tersebut. Walaupun Compiere membutuhkan spesifikasi komputer yang standar untuk penginstalannya, namun anda tetap harus membeli komputer sesuai dengan jumlah staff yang akan menggunakan aplikasi tersebut, yang berarti bertambahnya cost untuk investasi anda. Dan tidak cukup sampai disitu, tentunya anda membutuhkan cost maintenance (perawatan) untuk memastikan hardware tersebut dapat berjalan dengan semestinya. Dengan memakai Open Source software, berarti tidak ada vendor yang mensupport anda. Dengan kata lain, tim IT anda bertanggung jawab penuh dalam mengembangkan dan mensupport system informasi perusahaan anda. Hal ini berarti anda membutuhkan professional IT di bidangnya masing-masing, seperti Software
Developer, Network Engineer, dan Database Admin, untuk dapat memastikan aplikasi anda dapat berjalan semestinya dan berkembang sesuai dengan yang anda inginkan. Tentunya ini merupakan cost lagi bagi perusahaan anda, karena anda harus menambah karyawan untuk divisi IT tersebut. Permasalahannya belum berhenti sampai disitu, ketika ada update terbaru untuk software yang anda gunakan, tim IT anda tentunya akan sibuk untuk mengintegrasikan ulang software anda yang lain dengan versi terbaru dari software tersebut. Hal ini dikarenakan tidak semua edisi pada sebuah software compatible dengan software yang lain. Akhirnya setelah lelah memikirkan semua permasalahan tersebut anda pun berpikir, seandainya saja anda bisa menggunakan aplikasi yang anda inginkan tanpa harus dipusingkan oleh hal-hal tersebut. Seandainya saja anda bisa menggunakan aplikasi tanpa harus dikenakan biaya license yang tinggi, membeli hardware, memperkerjakan tenaga IT tambahan, dan juga memikirkan update dan maintenancenya. Seandainya saja anda bisa "meleasing" aplikasi tersebut dan membayarnya dengan biaya bulanan layaknya anda menggunakan listrik. Maka kini, semua impian tersebut sudah dapat terwujud dengan adanya metode computing terbaru, yakni Cloud Computing. II. PENGERTIAN CLOUD COMPUTING
Dari gambar dapat kita amati bahwa penggunaan kata "Cloud" merupakan metafora dari Internet, karena Internet adalah teknologi utama dalam Cloud Computing ini. Pada Cloud Computing kita dapat mengakses seluruh aplikasi yang kita butuhkan melalui Internet browser, seperti Mozilla Firefox dan Internet Explorer, dan menggunakannya seperti aplikasi lain yang telah diinstal di computer kita. Aplikasi tersebut akan berjalan di server yang dimiliki oleh Cloud provider, penyedia jasa Cloud, yang artinya kita tidak perlu membayar license untuk instalasi
...
...